Cinta Retorika


Cinta adalah retorika yang menggebu-gebu dan berbuntut sebuah kepentingan. Inilah style atau koridor cinta remaja jaman dewasa ini, kata cinta diucap bukan dari hati tapi dari libido. Itu penilaian subyektif yang 98% dapat dibenarkan, mungkin sebab maraknya sinetron di televisi yang menghagemoni rasional mereka para remaja sehingga berlaku cengeng dan menganggap cinta adalah hal yang sepele dan disepelekan. Kata cinta di ucapkan sebagai tiket untuk dapat tidur dengan pasangan nya, atau juga proses produksi seorang bayi yang tak legal.
Anehnya, pihak Negara juga mendukung program cinta gila ini. Mulai dari program kondomisasi, yang mengajakarkan sex bebas adalah hal yang tak tabu lagi. Menjual kondom dengan harga sangat ekonomis sehingga membuat jembatan untuk mempermudah proses penggilaan cinta.
Agama yang ada telah mengajarkan dan menyerukan tanpa bosan bahwa tindak pembuatan bayi di luar nikah adalah hal salah dan tak bisa dibenarkan. Maka jangan bunuh tuhanmu dengan perangaimu. Jangan bunuh tuhanmu dengan keadaanmu. Tuhanmu ada dekat bahkan sangat dekat dari pangkal leher mu sendiri.

Cinta ladang dusta para manusia, karena cinta lebih terprioritas pada birahi semata. Wanita jalang dan lelaki hidung belang beraksi untuk revolusi sex dan penodaan subtansi cinta. Ini lah cinta pada masa dewasanya hadir dengan pembodohan dan tumpukan retorika.
Rayuan, dan gombalan para penjilat wangi sorga cinta hanyalah proses untuk mencapai sebuah upacara sex atau pemroduksian bayi yang tak legal. Cinta adalah bahasa sayang itu kata khalil Gibran, tapi sekarang cinta adalah bahasa kemolekan tubuh dan bahasa kemasan yang sarat kebohongan.
Kali ini ku temui banyak penggadai cinta berserakan, mereka menggadainya dengan uang, jabatan, atau kebebasan dan kekuasaan. Dewa amor seharusnya marah karena para biadab telah memperkosa cinta. Anehnya manusia telah sekongkol untuk sebuah perusakan citra cinta yang subtantif. Mulai dari anak kecil beringus tebal yang mampu melayani gairah sex ibunya. Atau juga anak ingusan yang berlomba mengoleksi selir layaknya maha raja untuk dinodai di kamar kosan-nya. Serta pihak pemerintah Negara yang mendukung program penggilaan cinta dengan program kondomisasinya sehingga cinta harus dipaksa jadi gila. Apa kali ini aku harus percaya cinta?.
Cinta adalah cinta dan bukan selain cinta karena cinta adalah cinta. Terkutuklah kalian yang menganggap cinta adalah desahan serak para wanita, hancurlah kalian yang menganggap cinta hanya ada di balik kolor semata, dan matilah kalian yang menganggap sex adalah bentuk selebrasi cinta.
Lantas apa aku harus berhenti suarakan anti kemapanan?.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang BODOH, GOBLOK, IDIOT, cuma bisa baca, ga pake komentar !!